Thursday, 27 September 2007

Kepentingan dan Kerangka Berfikir

Madzhab Frankfurt sangat tidak percaya bila setiap tindak komunikasi steril dari relasi kepentingan yang mengitarinya. Menurut mereka kepentingan bisa berupa kekuasaan, merujuk pada marx, atau kepentingan seks, merujuk kepada Freud atau kepentingan uang.

Hal lain juga tentang kerangka berfikir. Kerangka berfikir akan memberikan pilihan-pilihan tema dan kata dari tindak komunikasi yang dilakukan.

Cerita dibawah ini sepertinya menjadi gambaran sederhana dari relasi kepentingan kuasa dan kerangka berfikir komunikan yang mengitari seputar tindak komunikasi. Tidak terlalu sempurna memang. Tapi cukuplah membuat kita tersenyum.

Reaksi Dunia Bila Titanic Tenggelam Saat Ini:

Presiden Bush - Amerika Serikat:
"Sebuah kapal yang sedang berlayar menuju kepada kebebasan telah diserang oleh teroris. Kita tidak akan duduk diam. Kita akan memberi pelajaran kepada mereka! Bin Laden, anda dapat berlari tapi anda tak akan dapat sembunyi! Kami akan menemukanmu dan menghancurkan jaringan AL Qaedamu!"

PM Tony Blair - Inggris:
"Saya telah berbicara dengan Presiden Bush, dan kami berdua telah
sepakat bahwa tenggelamnya kapal Titanic adalah bukti-bukti tak terbantahkan bahwa pengikut pengikut Saddam Hussein ada dibelakang serangan itu Irak, nyata-nyata telah menjadi ancaman bagi dunia dan kita harus menyelesaikannya. "

PM John Howard - Australia:
"Kami mendapatkan bukti bahwa di dalam kapal tersebut terdapat penumpang bernama Ahmad dan Abu Umar. Ini menunjukkan bahwa JI bertanggungjawab atas tenggelamnya kapal itu. Kami meminta Pemerintah Indonesia bertindak lebih tegas kepada aktivis-aktivis JI, atau kami sendiri yang akan menindak mereka!"

PM Ehud Olmert - Israel:
"Ini merupakan pekerjaan Hamas! Telah cukup bukti bahwa tenggelamnya Titanic bukanlah kecelakaan, namun merupakan serangan bunuh diri Hamas. Kami akan memblokade Palestina!, menahan mereka!, membuang mereka! membunuh mereka!, membuat mereka kelaparan, menghancurkan rumah-rumah mereka dan kamp-kamp pengungsi mereka!"

PM Vajpayee - India:
"Telah ditemukan paspor Pakistan dalam sisa-sisa Titanic. Jelas bahwa Pakistan harus membayar aksi teror tersebut dan kita telah mengirimkan lebih banyak lagi tentara ke perbatasan."

PM Surayud Chulanont - Thailand:
"Kapal itu sebelumnya milik keluarga Thaksin Shinawatra yang kemudian dijual ke perusahaan Singapore. Kita akan mengambil kembali kapal itu untuk rakyat Thailand."

Presiden Castro - Cuba:
"Titanic adalah lambang kapitalisme. Tenggelamnya Titanic memperlihatkan kepada dunia bahwa kapitalisme mulai hancur dan tenggelam. Cuba akan terus setia kepada cita-cita sosialisme dan akan berjaya bersamanya!"

Anggota DPR - Indonesia:
"Titanic? Apaan sih itu? Oh Ya, Titanic.. kita sedang mengajukan RUU tentang Pemberantasan Titanic. Untuk itu kami akan mengadakan studi banding ke Hawaii. Mohon masyarakat dapat memahami pentingnya RUU ini sehingga pembahasannya memerlukan konsentrasi yang tinggi. Untuk itu kami akan membahasnya di Bali. Agar kami dapat bekerja lebih baik, kami akan membawa serta istri-istri, anak, cucu, mertua, keponakan, mantu dll-dll. Tentu dengan biaya negara.

Harap maklum, gaji kami sebagai anggota DPR hanya 30 juta. Kami meminta pemerintah untuk menaikkan tunjangan rapat 400% atau kami akan mengajukan interpelasi masalah Titanic."

Yang sebenarnya terjadi:

Juru Radio Titanic:
"SOS..SOS.. Mohon bantuan. kapal kami menabrak gunung es..."

No comments:

Post a Comment