Friday, 7 September 2007

Komunikasi Persuasi



Bandung, Juni 2007

Apa itu komunikasi?

Bila bertanya kepada Laswell maka jawaban yang muncul pasti memiliki nuansa ilmu politik. Bertanya kepada Shanon and Weaver nuansa tekhnik akan kita rasakan. Begitu seterusnya. Bila kita bertanya kepada Carl Hovland, Schramm dan lain-lain. Karena bersinggungan dengan disiplin ilmu lainnya, maka pengertian ilmu komunikasi pun akan sangat beragam. Terlebih bila hal ini kita kaitkan dengan kegemaran para pakar untuk berbeda pendapat J

Tetapi menurut Bachtiar Aly, sebanyak-banyak nya pengertian yang diberikan oleh setiap orang tentang komunikasi, selalu terdapat dua nilai yang tidak dapat dilepaskan dari definisi komunikasi yang diberikan. Pertama adalah informasi. Terjadi proses pengiriman informasi, baik itu melalui lambang-lambang maupun gambaran yang berupa stimulus, dalam bentuk tulisan, lisan ataupun isyarat. Kedua adalah persuasif. Setiap aktivitas komunikasi mengharapkan adanya perubahan pada komunikannya. Bila merujuk kepada taksnomi Bloom, tentunya perubahan yang diharapkan terjadi baik pada ranah afektif, kognitif dan psychomotorik..

Sehingga pengertian sederhana tentang komunikasi adalah aktivitas penyampaian informasi untuk mengubah dan membentuk perilaku mitra komunikasi

Lalu bagaimanakah caranya mempersuasi orang?Demosthenes dan Aristoteles mengingatkan kita dengan rumus-rumus sederhana dalam mempersuasi orang. Sangat sederhana dan menjadi common sense, tetapi walaupun sederhana ternyata hanya segelintir orang saja yang mampu melakukannya. Dibutuhkan waktu yang sangat panjang dalam penataan secara tekhnis, pengetahuan yang luas dalam memberikan pandangan dan inner personal yang mumpuni secara mental dan spirituil. Rumusan itu adalah:

The etical or emotional mode of persuasion. Metode persuasi dengan etika. Komunikator ulung adalah komunikator yang perilaku nya menjadi rujukan banyak orang. Seorang komunikator mesti menjadi teladan bagi banyak orang

The pathetic or emotional mode of persuasion. Persuasi dengan memakai emosi. Komunikan akan berubah dan mengikuti pandangan seorang komunikator yang berhasil melakukan pendekatan emosional.

The logical mode of persuasion. Komunikan akan mengikuti pembicaraan komunikator yang sistematis dan logis.

Adakah politisi kita, sebagai orator publi, memiliki kemampuan diatas?

No comments:

Post a Comment