Namanya Muzammil. Sekarang dia mahasiswa National University of Singapore. Bersama 30an temannya dari berbagai negara di Asia Tenggara datang ke Jakarta untuk menghadiri pertemuan Perkumpulan Pemuda Pelajar Islam se-Asia Tenggara.
Ketika diajak mengunjungi masjd Istiqlal Muzammil begitu takjub melihat kemegahan masjid terbesar di Asia Tenggara itu. Terlebih ketika diberitahu kapasitas masjid Istiqlal yang bisa menampung lebih dari ratusan ribu jamaah muslim. Menurut Muzammil daya tampung masjid Istiqlal jauh lebih besar dibanding jumlah keseluruhan muslim Singapura. Tetapi ketika diajak berjalan di sekitaran taman Monas dan kawasan Taman Ismail Marzuki, Muzammil mengerutkan dahinya. Terbaca rasa jijik, aneh dan takut dari wajahnya.
Di kawasan taman Monas Muzammil begitu aneh waktu melihat kereta listrik Jakarta-Bogor yang melintas diatas taman Monas. Begitu banyak penumpang yang berdiri di pintu kereta listrik yang terbuka tanpa pengamanan. Menunjukan tidak adanya safety dalam dunia transportasi di Jakarta.
Sementara itu di kawasan Taman Ismail Marzuki, Muzammil merasa rikuh dan jijik dengan lingkungan sekitar. Bagi Muzammil Jakarta itu kota yang kotor dan amburadul. Bila di Singapura membuang sampah sembarangan merupakan sesuatu yang dilarang dan akan mendapat hukuman sampai seribu dollar Singapura, di Jakarta semua tempat sepertinya merupakan tempat sampah.
Lain lagi kesan yang didapat oleh Fadh teman Muzammil dari Malaysia. Mahasiswi jurusan ilmu hukum dari International Islamic University Malaysia itu merasa aneh mengapa masjid Istiqlal bisa bersebrangan dengan gereja kathedral. Terlebih ketika rombongan diajak berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah. Fadh keheranan melihat masjid, gereja, pura, vihara terletak berdampingan.
Sekali waktu Fadh menyatakan kenapa ada susunan seperti itu. Bagi Fadh susunan rumah ibadah seperti itu rawan menimbulkan persengketaan antar umat beragama. Kami hanya tersenyum mendengar pendapat itu. Kami menjelaskan bila struktur rumah ibadah yang berdampingan justru menjadi obsesi para pendiri republik ini. Susunan rumah ibadah yang berdampingan itu menjadi tanda terciptanya kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia. Faktanya Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kerukunan dan toleransi kehidupan umat beragama yang sangat tinggi.
Sementara itu bagi Fendy mengunjungi Indonesia seperti mengunjungi tanah leluhur saja. Fendy meskipun dia warga negara Malaysia, tetapi sebetulnya leluhur dia berasal dari Indonesia. Kebanggaan terlihat dimukanya ketika menaiki anjungan Provinsi Jawa Tengah di Taman Mini Indonesia Indah.
Kunjungan Muzammil, Fadh, Fendy serta teman-teman lainnya ke Indonesia hanya berbilang hari dan sebagian kecil Jakarta saja. Belum menjelajah Indonesia secara keseluruhan yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Tetapi kunjungan itu melahirkan efek psychlogis tersendiri bagi mereka. Dihadapan mereka ajah Indonesia seketika berubah dari kesimpulan sebelumnya.
Disadari atau tidak melalui kunjungan itu mulai terkuak hal-hal yang selama ini sekedar pengetahuan dari media dan orang lain. Informasi yang tentunya belum bisa menggambarkan fakta yang sesungguhnya. Hal yang terpenting lainnya dari kunjungan itu adalah, adanya tuntutan untuk selalu bersikap terbuka, open minded, dalam melihat setiap hal. Ketika hal terakhir ini terjadi, tentunya kita dipaksa untuk terus belajar tanpa kenal waktu. Inilah hal yang terpenting yang selalu terlupakan dari setiap aktivitas mengunjungi wilayah lain.
Perubahan melalui kunjungan.
Pada dasarnya aktivitas berkunjung tidak hanya melepaskan dahaga haus informasi akan keadaan sebuah wilayah. Bila aktivitas berkunjung dihayati secara mendalam dan benar, maka kunjungan tidak hanya melepaskan rasa ingin tahu, tetapi lebih dari itu berkunjung juga akan memenuhi dahaga mental psychologis manusia yang selalu merindukan perubahan dan kebaharuan. Sejarah peradaban manusia sebagai contohnya; dalam perkembangannya tidak akan pernah bisa dilepaskan aktivitas kunjungan yang dilakukan oleh sekelompok kecil masyarakat.
Masyarakat Amerika sebagai contoh. Mereka tidak akan pernah melupakan nama Christopher Columbus. Berbenderakan Castilian Spanyol Columbus, Seorang penjelajah dan pedagang yang menyeberangi Samudera Atlantik dan menemukan Benua Amerika pada 12 Oktober 1492. Setelah kunjungan inilah kemudian tanah amerika menjadi tempat hunian baru bagi warga eropa, sampai sekarang, dan menyingkirkan penduduk asli nya, yaitu Indian. Kemudian hari kita menyaksikan Amerika Serikat menjadi negara besar dominan di bumi ini. Hal ini berawal dari kunjugan seorang Christopher Colombus.
Begitu juga dengan negara-negara lain seperti Indonesia, Malaysia dan Singapore. Deliar Noer misalnya, rektor IKIP Jakarta yang merupakan doktor ilmu politik pertama Indonesia, menyebutkan dalam bukunya The rise and development of the modernist Muslim movement in Indonesia during the Dutch colonial period 1900-1942 (1963) bahwa para pejuang muslim Indonesia yang menguasahakan terbentuknya Indonesia yang modern tidak akan pernah melupakan jasa para kyai yang melaksanakan haji ke tanah suci mekkah.
Dalam kunjungan, orang Islam biasanya menyebutnya dengan ziarah, mereka ke tanah suci itulah cakrawala mereka bertambah. Interaksi dengan komunitas masyarakat muslim di belahan dunia lain dibina. Hasilnya adalah usaha merubah Indonesia dalam bentuk gerakan yang sifatnya koordinatif secara internasional.
Hal seperti ini tidak lupa juga diterapkan oleh negeri jiran kita Malaysia. Usaha mereka mengirimkan pelajar-pelajar nya ke luar negeri, seperti Indonesia dan negara-negara di Eropa, pada dasarnya bukan sekedar mengakui adanya keunggulan lebih dari aspek keilmuan dari negara-negara tersebut. Tetapi lebih dari itu, pengiriman pelajar ke luar negeri tersebut juga dimaksudkan supaya pelajar-pelajar mereka menjadi pribadi yang open minded, belajar secara tekstual dan kultural pada bangsa lain hingga kemudian sanggup menjadi pelopor kemajuan masyarakat di negerinya.
Dalam bentuk yang sedikit berbeda adalah apa yang dilakukan oleh bangsa Jerman. Bagi masyarakat Jerman, sebuah kunjungan bukan berarti dilakukan pada negeri yang berbeda pada waktu yang sama, tetapi sebuah kunjungan juga mesti dilakukan di negeri yang sama dalam ”dimensi waktu” yang berbeda. Untuk memfasilitasi hal ini maka negara Jerman merupakan diantara negara yang sangat perhatian dalam melestarikan peninggalan budaya masa lalunya. Museum serta gedung-gedung kuno dilestarikan sedemikian rupa hingga menjadi daya tarik bagi masyarakat banyak. Tidak perduli apakah museum dan gedung itu melupakan dokumentasi sejarah kelam bangsa Jerman, seperti tragedi pembantaian Nazi terhadap bangsa Yahudi. Harapannya melalui dokumentasi sejarah masa lalu ini adalah ; menjadi tempat kunjungan bagi dunia dan menjadi bahan pengingatan sehingga sejarah kelam tidak terulang dan terinspirasi dalam membangun sejarah kehidupan masa depan manusia yang jauh lebih baik.
Kunjungilah Indonesia!
Era tekhnologi informasi pada saat sekarang ini tentunya telah memudakan aktivitas yang membutuhkan mobilitas manusia. Berkunjung ke negara lain, melalui tekhnologi informasi, bisa dilakukan sambil duduk di depan meja komputer. Atau sambil duduk manis di sofa sambil menghadap TV. Sebelum tekhnologi informasi berkembang dahsyat seperti sekarang, mengunjungi negara lain pun bisa kita lakukan dengan berkunjung ke perpustakaan atau membaca buku koleksi pribadi di rumah.
Tetapi tentunya ada sesuatu yang tertinggal dari aktivitas mengunjungi daerah lain melalui buku, televisi atau internet. Kunjungan melalui buku dan internet hanya memenuhi dahaga intelektual dan rasa ingin tahu semata, tidak lebih dari itu. Menjelajah negara lain melalui media tentunya tidak bisa memenuhi dahaga psychologis yang ada pada setiap manusia. Seperti seorang pemuda yang menyatakan cinta. Menyatakan cinta bisa melalui email, tetapi tentunya akan bernuansa, berwarna dan memenuhi dahaga psychologis manusia bila itu dinyatakan langsung face to face
Visit Indonesia Year 2008 memakai logo siluet burung garuda, dengan pengolahan yang modern, 5 garis berbeda warna. Jenis huruf dan logo mengambil dari elemen otentik Indonesia yang disempurkan dengan sentuhan modern.
Melalui logo ini Visit Indonesia Year menawarkan dinamika Indonesia yang sedang berkembang, kebudayaan lokal yang bermakna dan dinamis serta keanekaragaman Indonesia yang bersatu padu. semuanya hidup di era yang modern ini.
Melalui ini Visit Indonesia Year 2008 tentunya bukan hanya menawarkan keindahan dan keelokan alam Indonesia. Tetapi lebih dari itu, Visit Indonesia Year 2008 juga menawarkan dimensi kebudayaan kehidupan masyarakat Indonesia yang sekian lama berurat akar. Kehidupan, seperti juga budaya timur lainnya, yang selama ini selalu diremehkan dan dianggap tidak ada, tetapi terbukti menjadi sebuah kearifan yang dibutuhkan masyarakat modern. Kearifan timur.
Visit Indonesia Year 2008 adalah usaha memperlihatkan keelokan dan keindahan alam Indonesia, berbarengan dengan sikap dan prilaku bangsa Indonesia yang akan menjadi pelajaran berharga bagi bangsa lain dan ingatan terhadap bangsa sendiri. Sehingga yang mesti ditata pada akhirnya bukan saja situs-situs pariwisata, tetapi juga sikap seluruh masyarakat Indonesia sendiri. Tidak perlu repot-repot berhias diri berlebih-lebihan. Cukup menunjukan kehidupan masyarakat Indonesia yang yang dikenal santun dan beradab. Karena disitulah sesungguhnya keunggulan kita.
Visit Indonesia Year 2008 bukan sekedar mengundang masyarakat internasional ke Indonesia dan mengeruk keuntungan finansial dari mereka. VIY 2008 juga berarti mengundang masyarakat luar ke Indonesia untuk kemudian bertukar pikiran, mengambil kearifan yang dimiliki oleh masing-masing untuk memajukan negeri masing-masing.
Mari berkunjung ke Indonesia!.. Nikmati alamnya !.. Hayati budaya nya !...
Mari berkunjung ke Indoensia !.. dan mari kita berkomunikasi!...
Who knows where to download XRumer 5.0 Palladium?
ReplyDeleteHelp, please. All recommend this program to effectively advertise on the Internet, this is the best program!