Sunday, 10 July 2011

Cinta Laura Beli Kucing


Kalau kita melihat tokoh film komedi seperti “Boneng” kita tidak berpikir kalau giginya dibuat tonggos untuk keperluan film, tetapi boneng memang seperti itu adanya. Begitu juga kalau kita melihat aktor sejenis seperti Dono, Omaswati dll. Jualan fisik mereka bukanlah fantasi atau ilusi. Fisik mereka memang darisananya seperti itu. “Keunikan” fisik mereka yang faktual itulah yang berhasil dikomersilkan dengan sempurna oleh insan perfilman sehingga menjadi sumber hiburan dan lumbung uang.
Kesimpulan yang sama hampir hinggap di kepala saya ketika mendengar logat Cinta Laura (CL) yang kebarat-baratan. Saya berpikir kalau itu adalah logat kesehariannya yang juga berhasil dikomersilkan oleh industri hiburan. Selain karena logatnya relatif mirip, riwayat hidup CL pun menyebutkan bila dia lahir dan lama menetap di luar negeri.
Tetapi kesimpulan saya ini dibantah oleh teman-teman yang aktif di dunia syuting perfilman. Kata teman-teman, CL itu tidak seperti itu, dia berlogat normal Indonesia seperti orang Indonesia keumuman. Logat kebarat-baratannya hanyalah setting saja. Jadi logat keinggris-inggrisannya itu adalah jualannya, tidak lebih.
Menyindir “jualan” CL, yang dianggap tidak cerdas ini, seorang artis dengan cerdas membuat joke yang kira-kira ceritanya begini;
Suatu hari CL ingin membeli kucing, maka pergilah dia ke sebuah toko dan bertanya kepada penjaga toko
“Pak, kouching Anggoura...?"Tanya CL dengan logat kebarat-baratannya
“Wah gak ada” Jawab si Bapak penjaga toko
“Kalau kouching Pershiyyaaa..????"ada?” tanya CL kembali
“Wah gak ada juga” Jawab si Bapak
“Kucing Pershiyyaa tidak ada, kucing Anggoura juga tidak ada, ya udah kucing kampung aja, ada gak”?Tanya CL kesal
“Kucing kampung?gak ada juga mbak” Jawab si Bapak
“Jadi Bapak jual kucing apa kalau begitu” Tanya CL setengah marah
“Wah saya sih gak jual kucing mbak” Ujar si Bapak menjelaskan

Mendengar jawaban itu CL pun naik pitam merasa dipermainkan. Lalu ditariknya tangan si Bapak tadi ke luar toko. Sambil marah-marah CL menunjuk ke papan nama toko dan berkata “Kalau Bapak tidak menjual kucing, kenapa di papan toko ditulis ‘disini menjual ket’ “ Ujar CL sambil menunjuk papan toko yang bertuliskan “Menjual cat dan alat-alat bangunan”

No comments:

Post a Comment