“Why Study Communication?” Menurut Ruben dan Stewart (1998; 1-9) setidaknya ada 5 (lima) alasan yang menjadikan komunikasi sebagai ilmu yang harus dipelajari.
1. Komunikasi adalah hal yang sangat fundamental dalam kehidupan kita
• Para pencari kerja mesti mengikuti interview untuk mendapatkan posisi pekerjaan yang diharapkan
• Pertemanan yang terpisahkan ratusan mil saling berkirim pesan lewat internet
• Teman satu kelas yang terdiri dari berbagai macam latar belakang yang berbeda, berjuang mengatasi perbedaan budaya yang menghalangi mereka supaya bisa bekerjasama dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar
• Anggota keluarga bercakap-cakap menggunakan bahasa
• Setiap kandidat melakukan political speech dan berdebat dihadapan kerumunan banyak orang untuk mendapatkan posisi strategis
• Pemimpin sebuah kelompok mengarahkan kelompok melalui diskusi agenda kelompok
• Anak muda umur belasan melihat video musik favourit mereka melalui MTV
• Perwakilan management perusahaan dan persatuan buruh bertemu untuk menegosiasikan kontrak
Dari setiap kondisi diatas, dan ratusan kejadian lainnya yang kita hadapi setiap hari, proses komunikasi menjadi sesuatu yang sangat fundamental, absolutely fundamental. Komunikasi benar-benar sesuatu yang sangat mendasar tidak bisa dilepaskan dengan diri kita, taken for granted, seperti aktivitas bernafas yang sudah menyatu dalam diri kita.
Apabila komunikasi sudah seperti bernafas, sangat mendasar dan menyatu dalam diri kita (taken for granted), lalu kenapa kita mesti mempelajari proses komunikasi?
Cara kita berpikir tentang komunikasi akan membuat perbedaan mendasar dalam cara kita membangun hubungan dengan orang lain. Cara kita membangun hubungan dengan orang lain, akan membuat perbedaan bagaimana cara orang lain membangun relasi dengan kita. Pada akhirnya melalui cara kita membangun hubungan dengan orang lain dan cara orang lain membangun hubungan dengan kita akan berkonsekuensi bagaimana kita menjadi bagian dari masyarakat, bentuk hubungan yang kita bangun, cara kita berkonstribusi sebagai anggota keluarga, kelompok, komunitas organisasi dan masyarakat tempat kita hidup
2. Komunikasi adalah sesuatu yang kompleks
Komunikasi adalah fenomena yang kompleks dan aktivitas yang menantang. Apakah kita berpikir secara personal, keluarga, kelompok, profesional, tekhnokrat, nasional atau internasional, sangat mudah untuk menemukan bukti kompleksitas dan kesulitan komunikasi. Seperti kesulitan untuk mencapai kesepahaman di dunia internasional, usaha menurunkan tingginya angka perceraian, atau tantangan para profesional bidang kesehatan dalam usaha komunikasi mereka untuk mengurangi para remaja yang merokok dan menyalahgunakan obat-obat terlarang
Sangat jelas bahwasannya pemahaman dan skill untuk sukses dalam komunikasi tidak bisa sekedar bersandar pada common sense sebagaimana diasumsikan banyak orang. Common Sense mendorong orang untuk berkesimpulan bahwasannya orang lain itu sama seperti kita, apa yang mereka suka dan tidaksuka, perspektif mereka, perhatian mereka dan informasi yang mereka butuhkan tidak berbeda dengan apa yang kita butuhkan. Seringkali hal ini hanya berguna menjadi asumsi saja, jauh lebih dari itu tidak.
Faktanya, kompetensi dalam komunikasi justru membutuhkan hal-hal yang bersifan uncommon sense. Adalah uncommon sense yang menuntun setiap orang untuk mempertanyakan asumsi yang dibangunnya sendiri dan menjadikannya menjadi lebih menganalisa lebih jauh. Juga uncommon sense yang membimbing setiap orang untuk lebih berhati-hati dalam setiap situasi komunikasi dan pada orang-orang yang terlibat dan untuk mengembangkan lebih luas detail skill dan pengetahuan dalam komunikasi
Ellen Lenger menyebut fenomena ini sebagai mindfulness. Menurut Lenger, mindfullness terjadi ketika; 1) Seseorang memberikan perhatian pada sebuah situasi atau konteks, 2) seseroang terbuka pada informasi yang baru, 3) seseroang sadar akan perspektif yang lebih dari Satu.
Kita menghadapi tantangan dalam membangun relasi di keluarga atau dunia kerja. Bahkan ketika kita melihat pada sebuah hubungan yang sudah dianggap baik, kita selalu melihat adanya hal-hal yang perlu diperbaiki. Apakah kita berpikir hubungan dengan teman sekamar, partner yang romantis, orang tua, teman kerja, perkenalan dengan budaya lain, apakah dengan face to face atau dengan telephone/online, pemahaman akan komunikasi akan sangat berguna dalam membantu kita untuk menganalisa dan membangun pendekatan yang efektif
3. Komunikasi sebagai hal yang sangat vital dalam efektivitas pelaksanaan tugas
Karir di dunia bisnis, pemerintah atau dunia pendidikan menuntut kemampuan untuk menganalisa konteks komunikasi, mengembangkan strategi komunikas yang efektif, bekerjasama efektif dengan yang lain, menerima dan menyampaikan ide dengan efektif melalui berbagai saluran komunikasi.
Hasil penelitian terhadap pelaksanaan tugas-tugas pekerjaan secara konsisten menunjukan bahwa 3 (tiga) kompetensi dalam komunikasi berikut ini merupakan hal vital dalam menunjang kesuksesan. Ketiga hal itu adalah; 1) Skill personal dan sikap, 2) Interpersonal skill, 3) Kemampuan komunikasi secara lisan dan tulisan.
Pada hampir keseluruhan pekerjaan, komunikasi adalah aktivitas yang utama. Setidaknya setengah dari pekerjaan yang ada di negara-negara industri seperti di Amerika, Jepang, Swedia dan Inggris menuntut komunikasi dan informasi, atau yang berkaitan. Jumlah ini terus bertambah terus menerus dalam 100 tahun terakhir.
Komunikasi adalah fokus utama dalam karir seperti ;
• Komunikasi organisasi ; coorporate communication, training, consumer relation
• Komunikasi politik ; kampanye, monitoring opini publik, speech writing
• Layanan informasi ; online service, sistem informasi, pusat informasi
• Komunikasi kesehatan ; promosi kesehatan, hubungan pasien, kampanye kesehatan
• Komunikasi antar budaya ; hubungan internasional, perbedaan pendidikan
• Media massa ; penerbitan, telekomunikasi, media elektronik dan periklanan
Dalam tugas-tugas pekerjaan yang lain, kemampuan tekhnis berkaitan erat dengan pengetahuan dan kemampuan komunikasi. Seperti dalam pekerjaan mengajar, manajemen, kesehatan, perdagangan internasional, konseling, politik, sales, aplikasi komputer, ilmu perpustakaan dan informasi dan speech patology. Supaya bisa menjalankan tugas secara baik, seorang guru, seorang konselor, seorang poltiisi membutuhkan tekhnik dan kemampuan komunikasi
Hasil kajian yang dilakukan oleh AT&T menunjukan pentingnya komunikasi dalam kehidupan sebuah organisasi. Pencapaian sebuah tujuan organisasi akan sangat ditentukan oleh skill dan perilaku yang akan sangat diperlukan bagi pemimpin di masa depan.
Berikut ini adalah hal-hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan sebuah organisasi ;
Mengatur hubungan antar personal
- Memberdayakan dan memperkuat orang lain
- Membangun dan mengatur team
- Fleksibilitas interpersonal
Memperoleh pengaruh dan mengatur alur informasi dalam organisasi
- Mempengaruhi orang lain
- Membangun jaringan informasi
Memperoleh hasil untuk organisasi
- Merencanakan dan melaksanakan
- Pengambilan keputusan
- Berpikir strategis
- Pengetahuan tekhnis
- Orientasi hasil
Pengetahuan dan skill komunikasi adalah dasar bagi semua kapasitas kepemimpinan semua ini. Komunikasi sangat fundamental dalam hubungan interpersonal, mempengaruhi orang lain dan alur informasi dalam sebuah organisasi. Komunikasi juga memainkan peranan yang sangat penting dalam perencanaan, pelaksanaan, pengambilan keputusan, bepikir strategis, menuntuk pengetahun tekhnis dan mencapai hasil.
Penelitian lain yang lebih luas dalam kepemimpinan di bidang bisnis menekankan pentingnya kompetensi komunikasi diantara para lulusan universitas. Ada 14 (empat belas) skill dan bawaan, sebagaimana mana yang diranking oleh para pekerja, yaitu; 1) Integritas dan kejujuran, 2) Listening – menghadiri dan menginterpretasikan pesan verbal dari orang lain, 3) Membaca – menentukan lokasi, memahami dan menginterpretasikan informasi tertulis dalam dokumen seperti teks, graphic dan jadwal, 4) Komunikasi oral – menyampaikan ide dan informasi melalui presentasi verbal, 5) Komunikasi tertulis – menyampaikan ide dan informasi melalui dokumen seperti surat, laporan dan graphic, 6) Tanggung Jawab dan Pengaturan Diri – menggunakan usaha yang maksimal, berusaha keras dalam mencapai tujuan, memonitor perkembangan dan menunjukan penguasaan diri, 7) Problem solving – mengenal dan menemukan problem, mengimplementasikan rencana untuk menyelesaikannya, 8) Tahu bagaekerjaimana belajar – Menuntut dan mengaplikasikan pengatahuan dan skill terbaru, 9) Self-esteem – menjaga pandangan positif terhadap diri sendiri dan pekerjaan, 10) Kemampuan bersosialisasi – Bekerja dan berinteraksi dengan orang lain secara baik, 11) Diversity – berfungsi efektif dalam lingkungan multi kultur dan perbedaan lingkungan kerja, 12) Pengambilan keputusan – memprioritaskan tujuan, mengumpulkan alternatif, mempertimbangkan segala resikonya dan memilih alternatif terbaik, 13) Math – menguasai tekhnik dasar komputer dan menyelesaikan problem melalui pendekatan tekhnik matematik, 14) Berpikir kreatif – mengumpulkan ide-ide baru
Beberapa karir dalam bidang ilmu komunikasi
Managing Communication. Mengintegrasikan operasional komunikasi, program dan pelayanan dengan misi sebuah organisasi atau perusahaan
Coorporate Komunikasi
Penerbitan
Management Media
Komunikasi Pegawai
Hubungan publik (Public Affairs)
Kebijakan Komunikasi dan Informasi
Management Telekomunikasi Internal Komunikasi
Managemen Informasi
Pusat Informasi
Management Pengiklanan
Tekhnisi Informasi
Komunikasi Internasional
Pelayanan Informasi
Preparing Communication Products and Services. Menyiapkan, mengemas atau mengemas ulang produk komunikasi atau pelayanan untuk dipakai oleh yang lain
Editing
Science and Technical Writing
Menulis Naskah Pidato (Speech Writing)
Marketing Communication
Video Production
Layanan Informasi
Hubungan Masyarakat
Konfrensi dan Koordinasi even-even khusus
Kepuasan Pelanggan Produksi periklanan
Community Outreach
Pelaporan
Abstracting
Pembelaan konsumen
Broadcasting Journlism
Penulisan film dokumenter
Informasi publik
Pencarian Informasi
Analyzing Communication. Megkaji dasar dan teor yang berkaitan dengan sistem informasi, proses, program dan pelayanan dan menilai fungsinya
Communication Research
Market Research
Public Opinion Research
Audience Analysis Individual Interviewing
Focus Group Interviewing
Academic Research
Customer Satisfaction Analysis
Communication Edication and Training. Menyiapkan instruksi atau pelatihan komunikasi
Communication Education
College and University Teaching
Pelatihan Komunikasi Pengembangan Organisasi
Staff Pengembangan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
4. Pendidikan dan pengetahuan komunikasi yang baik tidak menjamin kompetensi dalam komunikasi
Sayangnya, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pengetahuan yang baik akan komunikasi tidak menjadi jaminan bahwa seseorang menjadi kompeten di seluruh proses komunikasi. Alasan yang paling mungkin adalah karena setiap aspek komuniakasi jarang menjadi tekanan pada K-12 program akademik. Contohnya adalah sekolah yang memberikan perhatian yang kurang pada konsep dan praktek listening karena hal ini sudah dianggap common sense atau setiap orang dianggap sudah tahu bagaimana caranya. Padahal anggapan ini sangatlah keliru. Karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa kebanyakan pesan tersembunyi terdapat pada perilaku non verbal (non verbal behavior) yang jarang menjadi perhatian dunia akademisi. Bahkan pada skill komunikasi lisan dan tulisan, yang sangat mendapat penekanan pada K-12, masih terdapat celah untuk dilakukan banyak perbaikan. Skill komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok sangat diperlukan untuk mengefektifkan kerjasama antar anggota kelompok kerja, keluarga, klub atau sebuah komunitas.
Senada dengan kesimpulan ini adalah penelitian yang dilakukan terhadap lulusan Harvard yang menemukan bahwa skill untuk bekerjasama sebagai variable paling penting dalam menunjang karir mereka. Sayangnya menurut para lulusan Harvard ini mereka sangat sedikit menerima, bahkan tidak ada, pendidikan pada bidang ini sebagai bagian dari pendidikan formal mereka sebelum masuk universitas.
Ironisnya, pada beberapa kasus, pendidikan dan pelatihan komunikasi menjadi penyebab terhalangnya orang untuk berkomunikasi. Kasus ini sering terjadi pada para fisikawan, ilmuwan, engineer yang sangat efektif bila berkomunikasi dengan rekan sejawat tetapi mendapati kesulitan ketika berinteraksi dengan orang-orang tidak memiliki pengalaman dan pelatihan yang baik.
5. Komunikasi adalah sesuatu yang sangat populer dan disiplin ilmu yang sangat menarik
Komunikasi adalah disiplin ilmu yang baru dan pada saat bersamaan juga disiplin ilmu tertua. Dari segi sejarah secara umum awal mula studi komunikasi dan perilaku manusia bisa ditemukan pada masa Yunani kuno. Masyarakat Yunani mempunyai budaya oral dan mereka membangun hubungan perdagangan dan pemerintahan melalui komunikasi lisan. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bila perhatian dan munculnya teori dan praktek komunikasi sudah muncul pada era ini. Perhatian terhadap studi komunikasi muncul dan berkembang diluar disiplin ilmu filsafat, semenjak disiplin ini sangat concern dengan seluruh aspek untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Revolusi ilmiah dan trend perkembangan spesialisasi dalam ilmu pengetahuan membawa berkembangnya disiplin ilmu yang terpisah-pisah dalam melihat perilaku manusia dan komunikasi adalah diantara disiplin ilmu itu. August Comte (1798-1857) memberi nama Sosiologi pada study masyarakat dan eksistensi sosial. Para pendiri disiplin ilmu ini termasuk Emile Durkheim, Max Weber, Karl Marx. Satu dekade berikutnya Wilhelm Wundt dan William James membangun labolatorium psychology. Kemunculan ilmu Antropologi juga mulai muncul pada pertengahan abad 90an dari karya ilmuwan Inggris Maine, Tylor dan Frazer.
Pada tahun 1900, ilmu politik dan ilmu komunikasi, sebagai warisan budaya kuno, menjadi disiplin ilmu tersendiri. Ilmu politik fokus pada masalah-masalah politik yang dihadapi manusia sementara ilmu komunikasi fokus pada kajian pesan yang berkaitan dengan perilaku manusia. Berdasar latar belakang ini, ilmu komunikasi muncul sebagai disiplin ilmu perilaku pada tahun 1950 digabungkan dalam daftar ilmu sosial dimana masing-masing mendekati perilaku manusia dari sudut pandang berbeda.
Ilmu komunikasi modern fokus memperhatikan kajian tentang pesan, atau informasi, yang berkaitan dengan perilaku. Sebagai sebuah disiplin ilmu, komunikasi juga memiliki hubungan intelektual utamanya dengan filsafat, sastra, agama, cultural studies dan seni. Sebagai contoh beberapa filosof yang mengkaji speech atau bahasa dan sejumlah peneliti komunikasi mereka sangat concern terhadap filsafat komunikasi. Beberapa ada yang melakukan kajian melalui cultural studies yang menekankan aturan dalam komunikasi dan beberapa pakar komunikasi mengkaji implikasi budaya dalam komunikasi
Selain itu juga terdapat hubungan yang signifikan antara ilmu komunikasi dan para profesional di bidang hukum, kedokteran, bisnis, ilmu informasi, social work, pendidikan, ilmu komputer dan ilmu perpustakaan. Dalam ilmu kedokteran sebagai contoh, sudah terdapat perhatian yang cukup lama dalam memperhatikan komunikasi antara dokter dan pasien. Para peneliti ilmu komunikasi melihat dunia kedokteran sebagai area yang sangat penting dan menarik untuk memperluas konsep ilmu komunikasi. Ilmu informasi yang concern dengan penyimpanan, pencarian dan penyebaran pengetahun menganggap komunikasi sebagai hal yang penting. Penyimpanan dan pencarian informasi telah menjadi topik yang terus mendapat perhatian dalam studi komunikasi
Saat sekarang ini, komunikasi apakah sebagai ilmu perilaku/ilmu sosial juga ilmu terapan. Disiplin ilmu komunikasi berbagi dengan psychology, sosiologi, antropology dan ilmu politik untuk menggali pengetahuan tentang individu manusia dan fenomena sosial. Disiplin ilmu ini juga berdiri diatas tradisi kemanusiaan dan pekerjaan. Hal yang menarik lainnya dari studi komunikasi adalah kombinasinya yang sangat menarik dengan ilmu sosial, humaniora dan dunia pekerjaan.
Jadi pertanyaan “Kenapa Mesti Mengkaji Ilmu Komunikasi”?Bisa disimpulkan dari statement berikut ini; apakah kamu tertarik pada disiplin ilmu sosial, seni atau pekerjaan; apakah perhatian terbesar kamu adalah pekerjaan atau akademik; apakah perhatian kamu untuk melihat ulang pemahaman tentang diri kamu, hubungan, kelompok, organisasi, budaya atau hubungan internasional; apakah fokus kamu lebih diaplikaskan atau lebih teoritis, komunikasi benar-benar study yang sangat penting dan berguna
Sumber ;
Stewart & Ruben, Brent D. & Lea P. Communication and Human Behavior, 1998, Boston; Allyn and Bacon
No comments:
Post a Comment