Wednesday 1 August 2007

Yin dan Yang, Cangkang jeung Isi

Hari minggu kemarin, 29 Juli, saya menghadiri undangan pernikahan seorang teman lama di Garut. Sekalian bertemu dengan teman-teman yang lama tidak pernah bertemu, saya datang bareng istri.

Setelah memberi selamat kepada pengantin, seperti biasa, langsung menuju tempat makan. Tiba-tiba dua teman lama menghampiri sambil membawa handycamp. Katanya, atas pesanan kedua pengantin, saya diminta untuk memberi testimoni. Kaget bercampur malu juga. Kaget karena gak pernah terpikir sebelumnya untuk memberi dan diminta testimoni. Malunya karena gak pernah terbayang untuk memberikan testimoni seperti apa, kalo saya memberi testimoni sekedar selamat jadi garing. Tidak ada beda dengan yang lain. Bila seperti itu menurut saya seolah kita tidak menghargai penghargaan yang diberikan seorang teman.

Jalan pintas nya sempat saya serahkan saja kepada istri saya, tetapi ternyata dia juga sama gak tahu harus memberi testimoni apa. Tiba-tiba saya ingat sebuah artikel dan buku yang pernah saya baca, yang saya pikir berkaitan dengan perkawinan. Akhirnya saya beri testimoni :

Kata orang China perkawinan itu pertautan antara Yin dan Yang, Ceuk orang Sunda nikah teh ibarat ngahijina cangkang jeung isi. Tidak perlu ada kesamaan, kemiripan, keserupaan antara dua orang yang nikah. Berbeda tidak apa-apa bahkan berbeda secara diametral pun tidak mengapa. Yang terpenting adalah ada kesamaan dalam memandang dan menyikapi perbedaan yang ada.

Nyambung gak yah?Semoga aja hehehe...

No comments:

Post a Comment