Monday 6 June 2011

Do’a di Raudhah dan Multazam


Di Masjid Nabawi Kota Madinah ada tempat bernama Raudhah. Sebuah taman yang terletak diantara mimbar nabi dan makam nabi. Menurut banyak riwayat inilah sebaik-baik tempat untuk memanjatkan doa kepada sang khalik. Bila kita memanjatkan doa di tempat ini, maka Allah akan mengabulkannya.

Bukan hanya di Raudhah nabi, di Mekkah dekat Ka’bah ada sebuah tempat yang disebut Multazam. Ini adalah tempat yang sangat bernilai historis dan magis. Tempat dimana Ibrahim dulu menginjakan kakinya untuk meninggikan dan memperbaiki bangunan Ka’bah yang konon pernah rusak diterjang banjir.

Mekkah dan Madinah, dua kota suci bagi kaum muslimin sebelum Masjdil Aqsha di Jerusallem, memang memiliki banyak tempat suci. Tempat yang sangat afdhal bagi setiap muslim yang berkunjung disana untuk berdoa, menyucikan diri dan mendekatkan diri kepada sang Khaliq.

Bila mengingat dan mendengar tempat ini, maka otomatis kita selalu ingat kepada Muhammad SAW, para Khualfaur Rashyidin dan juga para salafus shaleh lainnya yang menjadikan tempat ini sebagai central aktivitasnya. Saya juga jadi ingat cerita-cerita yang didapat di Perguruan Thawalib Padang Panjang dahulu. Beberapa tokoh seperti Syekh Ahmad Khatib, Inyik Rasul adalah orang-orang yang dalam kehidupannya selalu dikaitkan dengan kedua tempat suci ini dan selalu terlihat memiliki energi lebih bila telah berkunjung, bahkan menetap, di kedua tempat suci ini.

Dan saya kira bukan hanya mereka saja, banyak tokoh muslim Indonesia lainnya yang mempunyai keterpautan psychologis dan spiritual dengan kedua tempat suci ini. Sama seperti keterpautan penganut Kristen kepada Jerusallem dengan makam gereja kristus dan via dolorosanya, atau penganut Yahudi yang terpaut dengan wailing wall, tembok ratapan.

Pada suatu hari nanti bila Allah sudah memperkenankan saya, dan saya yakin Allah pasti akan memperkenankan saya, ada tiga doa yang ada di kepala saya ini untuk diucapkan;

“Ya Allahu ya Rabbi, jangan Kau jadikan ziarah kami ini sebagai ziarah yang terakhir. Berikanlah kami selalu nikmat kesempatan, kesehatan dan keuangan supaya tetap dapat mengunjungi Mu dan mengunjungi kekasih Mu Muhammad setiap saat”

“Ya Allahu ya Rabbi, Sebagaimana engkau telah menjadikan tempat ini bagi Muhammad, para Khualfaur Rashidin dan para Shalafhus Shalih sebagai tempat membekali diri dan merubah diri, maka jadikanlah juga tempat suci mu ini sebagai tempat bagi kami untuk membekali diri dan merubah diri”

“Ya Allahu ya Rabbi, sebagaimana telah engkau tunjukan para leluhur kami yang telah menjadikan tempat ini sebagai poros untuk melakukan perubahan diri dan perubahan sekitar, maka jadikanlah tempat ini menjadi poros bagi kami untuk melakukan perubahan diri dan perubahan sekitar”

Bandung, 06 Juni 2011

No comments:

Post a Comment